WISATA PULAU GEBE
Pulau
Gebe memiliki potensi wisata yang tinggi. Kawasan ini memiliki potensi alam dan budaya masyarakat yang dapat
dikembangkan dalam kelompok kegiatan wisata seperti wisata alam, wisata
pesisir, wisata bahari, wisata budaya, wisata spiritual, dan wisata kuliner. Pengelolaan yang optimal terhadap potensi wisata di Pulau
Gebe dapat menjadi obyek ekowisata unggulan dan memungkinkan wilayah ini untuk
menjadi daerah tujuan wisata baru yang tidak kalah menariknya dibanding daerah
tujuan wisata lainnya di Indonesia.
1. Wisata Keanekaragaman Hayati
Pulau
Gebe memiliki sumberdaya alam yang berpotensi dapat dikembangkan sebagai kegiatan wisata alam antara lain:
1. A. Keanekaragaman Jenis Ikan
Perairan
di sekitar Pulau Gebe memiliki keanekaragaman jenis ikan yang sangat melimpah. Kondisi itu ditunjang oleh kondisi laut yang masih sangat
alami dan berada pada wilayah perairan luas yaitu berdekatan
dengan Samudera Pasifik.
1. B. Keanekaragaman Jenis Burung
Keanekaragaman
jenis burung di daratan Pulau Gebe, Pulau Fao, dan Pulau Yoi sangat tinggi dan
sangat potensial untuk dikembangkan untuk atraksi wisata alam di Pulau Gebe. Setiap pagi dan sore dapat dengan mudah menemui burung –
burung paruh bengkok, burung air, dan burung madu yang terbang dan bertengger
di pesisir pantai serta kawasan hutan lindung di Pulau Gebe.
1. C. Keanekaragaman Jenis Mamalia
Kelompok
mamalia di Pulau Gebe sangat menarik untuk menjadi atraksi wisata alam. Pulau Gebe memiliki mamalia endemik yang artinya satwa
ini hanya dapat dijumpai di Pulau Gebe yaitu Kuskus Gebe (Phalanger
alexandrae).
Kuskus Gebe tinggal di Hutan Lindung Pulau Gebe terutama
pada Desa Umera.
Kingdom :
Animalia
Filum
: Chordata
Kelas
: Mammalia
Ordo
: Diprotodontia
Famili
: Phalangeridae
Genus
: Phalanger
Species
: Phalanger alexandrae
Nama Lokal : Kuskus Gebe
Red List Category: Endangered (IUCN, 2008)
Kuskus
Gebe adalah satwa endemik dari Pulau Gebe, Kabupaten Halmahera Tengah. Satwa ini ditemukan pada Tahun 1996 oleh Tim yang terdiri
dari Leary, T., Singadan, R., Menzies, J., Helgen, K., Wright, D., Allison, A.,
Flannery, T., Salas, L. Dan Dickman, C. Menurut IUCN (2008), kuskus merupakan satwa yang dapat dijumpai pada pulau
kecil yang hanya memiliki luas ± 150 Km 2 dengan daerah persebaran yang sangat terbatas. Kuskus Gebe hidup di Hutan Lindung Pulau Gebe pada
ketinggian maksimal 300 mdpl. Satwa ini tinggal pada pepohonan di kawasan hutan
lindung tersebut. Populasi kuskus gebe diperkirakan sangat sedikit yang terutama dipengaruhi
oleh habitat yang semakin berkurang karena pembukaan kawasan hutan untuk
perkebunan, perburuan oleh masyarakat dan pertambangan di Pulau Gebe.
Selain
mamalia darat, di Pulau Gebe dijumpai juga mamalia air seperti lumba-lumba dan
paus yang secara periodik melintasi perairan Pulau Gebe. Kelompok mamalia air ini dapat dijumpai pada perairan
bagian Timur hingga Selatan Pulau Gebe karena fauna tersebut bermigrasi dari
Laut Pasifik menuju Laut Maluku. Lumba-lumba dapat dengan mudah dilihat dari pantai pada Desa Umera karena
melintas tidak jauh dari pantai Umera.
2. Wisata Pesisir
Pulau Gebe
memiliki potensi pesisir yang terdapat keindahan panorama alam berupa
pantai.Hampir seluruh pesisir Pulau Gebe memiliki pantaidengan karakteristik
pantai landai, berpasir putih dan lembut, air yang jernih, gelombang yang
bervariasi, serta terdapat terumbu karang, satwa air dan ekosistem padang lamun.
Pengembangan
potensi wisata pesisir Pulau Gebe dianggap penting karena kawasan pesisir Pulau
Gebe merupakan salah satu obyek terbaik untuk kegiatan wisata. Perencanaan wisata pada kawasan pesisir Pulau Gebe harus
mempertimbangkan kelestarian areal agar keindahan pesisir Pulau Gebe dapat
terjaga.
3. Wisata Bahari
Pulau
Gebe memiliki potensi bahari yang sangat mempesona.Kondisi laut Pulau Gebe
memiliki karakteristik perairan yang cukup tenang, air yang jernih dan tampak
berbagai variasi warna biru, topografi bawah laut yang landai dan curam, kaya
akan ikan dan keindahan terumbu karang.Berbagai karakteristik tersebut
menjadikan kawasan bahari Pulau Gebe dapat direncanakan berbagai aktivitas
wisata bahari seperti snorkeling, diving, dan kegiatan
wisata lainnya.
Keindahan
laut Pulau Gebe terjaga dengan adanya beberapa faktor pendukung yang menunjang
kelestarian areal laut.Berdasarkan kondisi geografis, Pulau Gebe berada pada
dan terdapat berbagai pulau kecil lainnya yang memiliki jarak yang cukup dekat
dengan Pulau Gebe sehingga kondisi perairan tenang dan topografi landai dengan
kedalaman laut yang bervariasi.Faktor lainnya adalah terkait dengan keberadaan
manusia yang secara arif memanfaatkan potensi laut Pulau Gebe. Jumlah penduduk
yang tidak terlalu banyak serta kehidupan masyarakat yang masih menjunjung
tinggi kearifan-kearifan lokal dalam aktivitas di laut ketika menangkap ikan.
Kesadaran masyarakat lokal untuk menjaga sumberdaya laut Pulau Gebe disebabkan
karena masyarakat secara umum bergantung pada potensi laut dan secara sadar
masyarakat harus memanfaatkan laut secara bijaksana.
4. Wisata Goa dan Air Terjun
Kawasan
Pulau Gebe sebagian besar merupakan kawasan ekosistem karst. Sebagai suatu
ekosistem, karst merupakan suatu kesatuan yang unik baik dilihat dari aspek
fisik, biotik, maupun sosial masyarakatnya (Worosuprojo, 2000). Secara umum
karst dicirikan oleh (Haryono, 2004):
- Terdapatnya cekungan tertutup dan atau lembah kering dalam berbagai ukuran dan bentuk,
- Langkanya atau tidak terdapatnya drainase/sungai permukaan, dan
- Terdapatnya goa dan sistem drainase bawah tanah.
Goa-goa
yang terdapat di Pulau Gebe berpotensi untuk dikembangkan untuk kegiatan
ekowisata. Selain itu, keberadaan goa pada kawasan Karst tersebut memiliki
berbagai peran penting menurut Day (2011) adalah:
- Habitat bagi beberapa flora dan fauna
- Bentang lahan unik yang memiliki mineral langka seperti gamping dan lain-lain.
- Wilayah yang memiliki nilai sejarah budaya
- Wilayah yang penting bagi pengembangan berbagai ilmu pengetahuan
- Tempat pelaksanaan kegiatan religius dan spiritual
- Wilayah pengembangan pertanian dan industri khusus
- Lokasi untuk memahami kondisi hidrologis regional
- Sebagai tempat rekreasi dan tourisme yang memiliki nilai tinggi
Pulau
Gebe memiliki tiga goa yang dapat dengan mudah dijumpai karena aksesnya tidak
sulit yaitu Goa Wetef, Goa Desa Umera, dan Goa Desa Kapaleo. Ketiga goa
tersebut memiliki karakteristik yang berbeda dan menarik untuk dinikmati
suasananya.
4. A. Goa Wetef
Goa
Wetef adalah goa yang terletak di bagian utara Pulau Gebe tepatnya pada Tanjung
Pulau Gebe. Goa Wetef memiliki nilai sejarah yang sangat tinggi karena
merupakan tempat tinggal dari keturunan pertama nenek moyang Masyarakat Asli
Pulau Gebe bermarga Wetefwagya yang bernama Wetef. Letak Goa Wetef hanya
berjarak sekitar 200 m dari pantai. Goa Wetef berbentuk horizontal dan memiliki
mulut goa yang menyerupai gerbang besar. Goa ini memiliki mulut goa yang luas
dengan tinggi sekitar 7 m dan lebar 10 m. Goa Wetef memiliki stalagtit dan
stalagmit yang indah dengan terdapat pula ruangan – ruangan pada dalam goa.
Dapat dijumpai pula satwa – satwa seperti kelalawar dan walet yang tinggal di
dalam goa. Dalam goa ini juga terdapat lubang yang berupa jalan lorong dengan
panjang mencapai 4 Km.
4. B. Goa di Desa Umera
Goa di
Desa Umera terletak sekitar 250 m dari tepi pantai pada jalan menuju Desa
Umera. Goa ini memiliki ukuran yang lebih kecil dari Goa Wetef. Goa Umera
memiliki lebar sekitar 5 m dan tinggi sekitar 2 m serta kedalaman sekitar 25 m
(Gambar 30). Dalam Goa Umera dapat dijumpai satwa seperti
kelalawar, burung walet, dan terkadang dapat jumpai ketam kenari. Ada pula 2
kolam air kecil di dalam goa. Goa Umera saat ini hanya digunakan sebagai tempat
ritual para sesepuh Desa Umera yang memohon doa untuk membantu pengobatan
tradisional masyarakat dan memohon keberkahan serta keselamatan bagi
masyarakat.
4. C. Goa di Desa Kapaleo
Salah
satu goa yang sangat mudah di jumpai adalah goa yang berada di Pusat Desa
Kapaleo. Letaknya hanya 2 m dari jalan kendaraan masyarakat Desa Kapaleo dan
berada di Lapangan Sepakbola Kecamatan Pulau Gebe. Goa ini berukuran tidak besar
dengan mulut goa memiliki tinggi sekitar 1,5 m dan lebar 4 m. Di dalam goa
terdapat stalagtit dan stalagmit serta lorong kecil. Goa ini sesekali digunakan
oleh masyarakat untuk ritual.
4. D. Potensi Air Terjun Watong di Desa Umera
Potensi
wisata alam yangtidak kalah menariknya adalah Air Terjun Watong. Watong
merupakan bahasa Gebe yang memiliki dua kata yaitu wa yang berarti air
dan tong berarti penampung air. Air Terjun Watong memiliki ketinggian
hanya 2 m, namun keunikan yang dimiliki oleh air terjun watong ini adalah
suasana alam yang berada di tengah – tengah hutan lindung di daerah perbukitan.
Untuk mencapai Air terjun Watong ini perlu melakukan perjalanan menggunakan
motor trail dari Pusat Desa Umera dengan jarak 3 km, kemudian dilanjutkan dengan
berjalan kaki melewati perbukitan, perkebunan pala, dan susur sungai watong.
Air terjun Watong ini tidak pernah surut dan merupakan saluran sumber air tawar
dengan kualitas sangat baik.
Pulau
Gebe memiliki budaya yang sampai saat ini masih tercermin dalam kehidupan
sehari-hari.Budaya Pulau Gebe berasal dari satu suku bangsa asli yaitu Suku
Gebe yang dipengaruhi oleh Budaya Kesultanan Tidore.Suku bangsa tersebut
merupakan dasar dari budaya Masyarakat Pulau Gebe karena merupakan daerah asal
dari masyarakat Gebe pada zaman dahulu.
Beragam
budaya masyarakat Pulau Gebe dapat terlihat pada berbagai unsur budaya yang
masih menjadi tradisi masyarakat Pulau Gebe.Masyarakat menganut Islam yang
menjadi dasar dari kepercayaan nenek moyang Kesultanan Tidore.Bahasa yang
digunakan oleh masyarakat yaitu Bahasa Gebe.Kesenian yang masih dilakukan oleh
masyarakat Pulau Gebe yaitu Tari Dana - Dana dan Cakalele serta
penggunaan budaya Tidore pada pesta pernikahan masyarakat.Selain itu, pola
aktivitas dan matapencaharian masyarakat yang sebagian besar sebagai nelayan,
masih menggunakan peralatan tradisional dan pengetahuan-pengetahuan lokal.
·
Tarian Soya – Soya
·
Tari Lalayon
·
Tari Cakalele
·
Coka iba
·
Pengetahuan Tradisional
Pulau
Gebe memiliki potensi untuk direncanakan wisata spiritual. Wisata spiritual
pada Pulau Gebe berfungsi untuk meningkatkan spirit bagi pengunjung atau
wisatawan sehingga dapat kembali kreatif untuk menjalani kehidupannya.Obyek
wisata spiritual di Pulau Gebe yaitu makam keramat.
Terdapat
pengunjung yang datang ke Pulau Gebe untuk secara khusus berziarah ke Makam
Jere yang terdapat di pantai sebelah Timur Pulau Gebe. Pengunjung tersebut datang dengan tujuan memohon
pertolongan kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan mengharapkan syafaat dari
melalui orang yang telah meninggal pada makam tersebut.
6. Wisata Kuliner
Masyarakat
Pulau Gebe memiliki keahlian untuk membuat masakan-masakan untuk menghasilkan
beragam makanan tradisional Maluku Utara.Potensi kuliner pada Pulau Gebe
terdapat tiga kelompok makanan, yaitu makanan laut, kebun, dan kelompok kue.
Makanan
laut merupakan hasil olahan sumberdaya laut yang diperoleh masyarakat untuk
disajikan sebagai hidangan makanan.Makanan kebun adalah kelompok makanan yang
memiliki bahan utama berupa hasil pertanian yang diperoleh masyarakat dari luar
Pulau Gebe seperti sayur-sayuran. Kelompok kue berupa makanan-makanan ringan
yang disajikan untuk sarapan pagi dan hidangan tamu. Ketiga kelompok makanan
tersebut memiliki fungsi dan keunikan pada bentuk, warna, serta penyajian
hidangan sehingga menarik dan menumbuhkan minat bagi yang melihatnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar